Impianku Tertulis Dalam Secarik Lembaran Kertas

   Saat ini semua impian ku hanya dapat ku wujudkan dengan tulisan di sebuah buku.. Lembar demi lembar telah ku isi penuh dengan impian" ku. mungkin jika ada orang yg  membaca pasti akan mentertawakannya karna mungkin semua impian" ku terlihat konyol di matanya. Banyak hal yang ku tulis di lembaran buku itu, mulai dari hal yg mungkin biasa sampai hal yang luar biasa. Satu per satu impiaku aku coret dari daftar hidup ku,karena aku telah berhasil untuk mencapainya. 
   Dan tak terasa impianku semakin dekat, impian untuk saat ini yaitu lulus ujian nasional dengan nilai yang baik, dan setelah itu dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi..amin.Sebulan lagi aku dan teman" seangkatan ku akan perang untuk menghadapi ujian kelulusan, tak terasa semuanya sudah di depan mata. semuanya hanya akan menjadi sebuah kenangan,, canda ria dengan teman, beradu kekonyolan dengan teman, bahkan memakai baju putih abu" pun akan menjadi sebuah  kenangan yang sampai kapanpun akan selalu teringat dalam memori pikiran ini .
   Kami semua akan terpisah, untuk menimba ilmu sebagai bekal masa depan. tak ada lagi kekonyolan di antara kita di kelas , rasa tegang dan keseriusanah yang selalu ada di antara kita semua.
Add caption
   Kita akan lulus 100% Amin... dan kita semua akan meninggalkan sekolah kita tercinta dengan membawa sebuah prestasi yang membanggakan dan membawa nama baik sekolah SMA 1 Geger..AMINNN....
   Untuk sekolahku,, tetaplah menjadi yang terbaik dan selalu menjadi sekolah yang berprestasi.. Amin.. 

 Cintaku Terpaut Dalam Taat


“Mengapa gak ada yang meminangku selama ini?” hati Nina berontak dengan perasaan yang sebenarnya ia sendiri tidak mau terjajah olehnya,”Ukh Alia saja sudah dua kali dipinang walaupun yang pertama Allah bekehendak lain.” Hatinya seakan tidak terima. Sambil terus menahan rasa yang semakin menggejolak, ia pandang wajahnya yang terlihat di kaca. Ia sedang bersiap untuk berangkat kerja, ia bekerja di sebuah majalah islam, sebagai pemegang rubrik remaja. Sedangkan saudarinya, Alia, bekerja di sebuah perusahaan asuransi. Ya, setelah jadi unemployment selama hampir satu tahun, akhirnya dengan berbekal kesabaran keduanya mampu mendayakan kemampuan untuk mencari nafkah. Dan, hari ini jugalah ia akan berkunjung ke rumah sahabatnya untuk menyaksikan pinangan Ustadz Ilyas untuk Alia, ba’da dzuhur, ia akan menyempatkan ke sana.
“Sebenarnya ana gak jelek-jelek amat,” hatinya sinis, masam sekali bahasa yang digunakan. ”Astaghfirullahal adzim…,” Nina tersadar dan merasa apa yang ia rasa salah,”Ya Allah, apa yang ana katakan tadi?” Nina tidak sadar bahwa nafsu telah menggelayutinya tadi. Namun, akhirnya ia mampu menguasai dirinya. Ia malu dengan dirinya sendiri, malu kepada Allah, kepada Alia tentunya walau sebenarnya Alia tidak tahu dan tidak sadar dengan perasaannya. Nina iri, sudah hampir enam tahun lulus dari UGM, tak satupun khitbah yang mampir kepadanya, tak ada sedikitpun kontak langsung ataupun tersirat untuk menjadikan ia sebagai seorang bidadari. Ia sedih, jujur dalam hatinya yang paling dalam ada bersit kuat untuk dipinang. Harapnya begitu dalam sampai-sampai ia tak sanggup menahan tangisnya.
Sejenak ia teringat hari ketika Alia diminta sowan ke ndalem-nya Bu Nyai ‘Arifatus Sa’dah. Sepulang dari rumah beliau, terlihat wajah ‘tanya’ Alia yang sempat lekat sekarang terlihat cerah, senyum menyimpul. Ada sesuatu yang Alia sampaikan saat itu, kabar gembira untuk Alia, begitupun untuk Nina dan juga api penyulut iri yang ia rasakan sekarang. Alia bercerita dan meminta pendapat tentang apa yang Alia bicarakan di rumah bu nyai. Matanya berbinar bahagia saat kalimat demi kalimat terlantun. Nina bisa merasakan kalimat penuh kebahagiaan telontar dari saudarinya. Nina bahagia, juga iri.
“Ukh Nina,” nada tanya dari Alia terlontar saat itu,”Ana ingin minta pendapat anti tentang hal yang baru saja ana bicarakan dengan bu nyai tadi.”
“Pendapat apa ukh?” Nina semakin penasaran, pasalnya dari awal ia sudah menyimpan tanyanya,”Insya Allah kalau ana bisa bantu, ana bantu.” Segurat senyum mampir di wajah Nina.
“Begini ukh,” Alia mulai menjelaskan, sedikit ragu Alia untuk mengungkapkan,”Tadi bu nyai tanya apa ana sudah nikah atau belum.” Alia berhenti sejenak dan jelas pula terlihat Nina mengerutkan keningnya. “Dan yang mengejutkan ukh,” Alia terlihat gugup tapi perasaan senang berhasil menetralisasi gugupnya,”Bu nyai meminta ana untuk menjadi pendamping Ustadz Ilyas, putra beliau. Dan jujur ana, gak menyangka hal ini dan di sisi lain ana bahagia. Anti tahu kan Ustadz ilyas bagaimana, dia menarik akhlaq dan rupawan. Ana sudah mendambakan suami sejak lama dan sejak kejadian tiga tahun lalu, berat rasanya hati ini menerima pinangan dari siapapun, hati ini belum siap untuk merasa kehilangan lagi. Ana takut hal itu terjadi lagi”
Subhanallah…,” tasbih terucap dari Nina, ini adalah berita yang menggembirakan,”Anti sungguh beruntung, berkat kesabaran anti, Allah memberikan pengganti yang insya Allah tidak kalah baik, atau mungkin lebih baik. Wa syukrillah ukhty, semoga ini awal dari kebahagiaan yang hakiki di balik pedih ujian yang anti hadapi.” Keduanya berpelukan, erat terlihat. “Ini jawaban atas doa-doa serta ketawadu’an anti,” lirih berbisik di telinga Alia.
Alhamdulillah…,” tangis pecah saat kalimat tahmid terlantun, Alia tak mampu menahan air matanya, ini membahagiakan serta mengharukan,”Terima kasih ukhty, terima kasih sudah menguatkan hati ana selama ini, anti sudah meneguhkan hati ana yang sempat rapuh saat musibah itu menyelimuti hati ana. Syukran, syukran ukhty….” Pelukan semakin erat tergambar, keduanya larut dalam suasana haru penuh kesyukuran.
Nina tertunduk saat ini, ingatan itu sungguh membahagiakan serta menyulut iri yang tak bertuan. Nina terus beristighfar, ini adalah perasaan yang salah. Nina pun menangis, ia tak mampu menahan tangisnya. Saat ini ia sudah berumur 25 tahun, tetapi belum ada satupun pinangan yang menyapa. Ah, ini hanya sifat kemanusiawian yang tiba-tiba tumbuh di relung kosong di dalam hatinya. Relung hati yang seharusnya terisi dengan kasih dan cinta oleh mujahid yang sebenarnya sudah lama ia nanti. Sepertinya ia harus lebih bersabar lagi, entah sampai kapan.
===========================================
Hari jum’at ini begitu spesial bagi Alia, hari ini adalah hari untuk menyambut sang mujahid. Matanya berbinar, bahagia menyelimuti hatinya. Alia, di depan kaca, memandang dirinya yang sedang merasakan kebahagiaan itu. Seakan ia merasa dialah wanita paling bahagia di dunia. Senyum tak lekangnya tergurat. Senyum manisnya sungguh mempesona.
Di kediaman Alia, keluarga telah bekumpul dan besiap-siap menyambut calon besan, keluarga Kyai Miftah ‘Ali. Sejumlah persiapan, makanan serta kebersihan rumah telah siap. Dan ternyata kebahagiaan tak hanya dirasakan oleh si empunya ‘pinangan’ tetapi juga ibunya. Sambil terus membungkus beberapa masakan khas Jogja yang akan disuguhkan, senyum pun tak lupa disimpulkan. Sungguh saat yang membahagiakan.
Ndok, Alhamdulillah ya,” ucapan itu terlontar saat alia menghampiri ibunya yang sedang sibuk membungkus nogosari, jajanan tradisional berisi pisang,”Setelah semua yang kamu lewati, Allah menyiapkan kejutan yang ibu dan mungkin kamu sendiri gak nyangka. Alhamdulillah, Allah itu Maha Rahman, Maha Rahim. Terus bersyukur agar nikamat terus ditambahkan untukmu ya Ndok.” Senyum teduh dari seorang ibu dari anak yang sholehah, Alia. Senyum itu semakin menguatkan hati Alia untuk melangkah mengarungi bahtera rumah tangga yang diharapkan sebentar lagi Alia jalani. Alia benar-benar berharap itu.
Tepat pukul 14.00, rombongan keluarga Kyai Miftah ‘Ali tiba di kediaman Alia. Bu nyai juga ikut serta dan keluarga yang lain, serta tentunya aktor dalam acara tersebut, Ustadz Ilyas. Di kediaman Alia yang sederhana juga telah besiap kedua orang tua Alia, kerabat-kerabat serta tetangga, dan Nina juga telah sampai pukul 13.30 tadi. Semua memasang wajah bahagia dan memang saat itu adalah hari yang membahagiakan.
Semua orang telah duduk, melingkar di ruang tamu yang luas, rumah khas jawa yaitu Joglo yang memang luas di bagian ruang tamunya. Begitupun Alia yang duduk berdampingan dengan Nina telah siap dengan semua persiapan fisik maupun hati. Dan Sang Mujahid, Ustadz Ilyas, yang duduk di samping Kyai Miftah.
Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh,” Kyai Miftah membuka majelis,”Kedatangan kami sekeluarga ke kediaman Bapak Achmad Jazuli dengan maksud ibadah karena Allah. Pertama dengan maksud silatutahmi dan kedua ada misi yang lebih penting yaitu meminangkan anak bapak, Zaskia Alia Nur Rahma untuk putra saya, Achmad Ilyas Nur.” Kyai miftah terdiam sejenak, terlihat semua pandangan tertuju kepada Kyai Miftah, menunggu apa yang akan dikatakan selanjutnya. “Untuk lebih baiknya,” lanjut Kyai Miftah,”Majelis saya berikan kepada putra saya, Achmad Ilyas Nur.” Terlihat Kyai Miftah mempersilakan anaknya sambil berbisik sesuatu, entah apa itu.
“Baik,” Ustadz Ilyas memulai pembicaraannya dalam majelis itu, serasa deg-degan dan gugup tetapi ia berhasil menetralisasinya,”Melanjuti pembicaraan dari abah, saya bermaksud untuk meminang Zaskia Alia Nur Rahma untuk menjadi istri saya.” Ustadz Ilyas memandang sejenak kepada wanita berjilbab biru yang sedang tertunduk menunggu gilirannya bicara. Pandangan itu segera Ustadz Ilyas buang dan alihkan kepada yang lain. “Dan,” lanjut Ustadz Ilyas,”Apa Alia menerima pinangan saya?” Wajah harap cemas membingkai wajah Ustadz Ilyas, harap-harap akan satu jawaban “ya”.
Semua terdiam, sekarang adalah giliran Alia angkat bicara. Semua mata tertuju kepada Alia, pandangan penuh harap dengan jawaban Alia. Kecuali Ustadz Ilyas yang tertunduk menunggu seuntai jawaban yang akan menentukan maksud kedatangannya ke kediaman Pak Achmad Jazuli. Semua menunggu.
“Dengan mengucap bismillahirrahmaanirrahiim,” suara Alia gemetar seakan akan menangis, digenggam tangan Nina yang sejak tadi terus menguatkan Alia,”Pinangan Ustadz Ilyas saya terima.” Setitik linangan jatuh di jilbab birunya, Alia terharu saat itu, benar-benar terharu. Haru dalam bahagia.
Alhamdulillah,” serentak semua yang hadir bertahmid, wajah penuh kelegaan mendengar jawaban dari Alia, termasuk Ustadz Ilyas yang sedari tadi menundukkan wajah seraya mengusap wajahnya sebagai tanda syukur. Semua tersenyum, tak terkecuali. Hari ini adalah hari yang menyejarah, khususnya Ustadz Ilyas dan Alia. Awal untuk proses yang lebih lanjut, akad nikah.
“Selanjutnya,” Ustadz Ilyas melanjutkan dialognya, sekarang dengan intonasi yang lebih mantap.”Alia berhak menentukan mahar serta jika ada yang dipersyaratkan untuk saya sebagai syarat sahnya akad nikah nanti. Alia berhak untuk itu semua. Silakan.” Ustadz Ilyas menunggu dan beberapa yang hadir termasuk Ayah Alia menganggukkan kepala tanda setuju dengan pernyataan Ustadz Ilyas.
“Cukup islammu sebagai maharmu, karena tak ada yang lebih berharga dari itu, dan syarat yang ana ajukan adalah berikan posisi cinta kita tak melebihi cinta untuk Rabb kita,” setitik kilau mengalir dari mata Alia,”Cukup itu saja ustadz.”
Alhamdulillah,” lirih dalam hati Ustadz Ilyas dengan jawaban Alia. Semuanya sudah mantap saat ini dan Ustadz Ilyas telah siap untuk menuju ke akad nikah. “Dan jika itu syarat dari Alia,” lanjutnya,”Akan saya penuhi.” Jawaban mantap itu meneguhkan Alia dan semuanya.
Semua undangan lega serta puas dengan jawaban dari keduanya. Ini artinya semua telah jelas dan tinggal melenggang ke tahap selanjutnya, akad nikah.
“Syukur alhamdulillah,” Pak Achmad Jazuli ganti mengambil alih kendali majelis,”Kalau keduanya telah cocok dan tak ada keberatan dari hadirin semua. Saya ingin akad nikah dilaksanakan dua minggu lagi di Masjid Jami’ Al Muttaqin.” Semua yang hadir mengangguk tanda setuju dengan permintaan ayah Alia.
“Baik,” Kyai Miftah kembali melanjutkan pembicaraan dalam majelis setelah sempat terpotong dengan prosesi pengambilan keputusan tadi. “Semua sudah setuju dan kami sekeluarga juga setuju dengan akad nikah dua minggu lagi. Alhamdulillah…” Kyai Miftah menutup majelis itu dengan membacakan doa dan diaamiini oleh semua yang hadir. Semua orang khidmad, begitupun Si Jilbab biru yang begitu dalam mengaamiini doa dari Kyai Miftah.
Wajah cerah terpancar dari semua yang hadir. Keputusan telah diperoleh, semua lega dengan hasilnya. Membahagiakan. Kedua calon mempelai merasakan hal yang mungkin lebih bahagia dibanding dengan yang lain. Sebentar lagi mereka berdua, Ustadz Ilyas dan Alia akan disahkan secara syari’at, melalui akad nikah. Terlihat Alia menunduk kusyuk dan kemudian memeluk saudarinya, Nina.
Alhamdulillah ukhty,” bisik Nina lembut,”Sebentar lagi jadi pengantin.” Jelas Nina menahan air mata bahagia yang sedari tadi ingin keluar. Bahagia dengan apa yang Alia alami saat ini. Sebenarnya ada rasa ingin seperti Alia, merasakan pinangan dari seseorang. Namun, rasa itu terkalahkan dengan kebahagiaan ini. Nina harus sabar untuk indah itu.
Jum’at itu, adalah hari yang membahagiakan bagi Alia khususnya. Ia terharu dalam khusyuknya, ia merasakan indahnya menjaga akhlaq dan keimanan. Hal yang selama ini ia pertahankan dengan tidak mudah dan penuh perjuangan. Sekarang akan ia petik buah kesabarannya. Insya Allah
===========================================
Sepulang dari rumah Alia, Nina tidak langsung ke rumah, ia ke kantornya terlebih dahulu. Pukul menunjukkan 15.00, setelah sholat asar ia akan segera ke kantor untuk mengambil beberapa berkas yang tertinggal. Untungnya kantor tempat Nina bekerja tidak jauh, jadi bisa berkendara bolak balik.
Tiba-tiba handphone Nina bergetar, tanda adanya pesan masuk. Di buka dan terlihat sebuah pesan dari Alia, calon pengantin baru. “Ada apa ya?” tanya dalam hati. Dan dibuka pesan itu.
“Assalamu’alaykum wr wb. Ukhty, terima kasih sudah datang dan menemani ana tadi. Alhamdulillah dengan ada anti tadi, ana jadi lebih pede, syukran ya…^_^. Oiya, ada sesuatu yang ingin ana ceritakan sama anti, tentang Akh ‘Ali, ‘Ali Mustafa teman kita waktu kuliah di UGM. Insya Allah nanti ana ceritakan sama anti. Sampai di sini ya ukhty sayang…. Wassalamu’alaykum wr wb.”
“’Ali Mustafa?” tanya timbul dalam hati Nina. Ah, ingatan masa-masa kuliah kembali terbit, hatinya jadi sedikit syahdu saat ini. “Ada apa?” hatinya sedikit berontak, tapi tak apalah, hatinya tengah senang saat ini dan tak terasa pipinya merona, seakan rindu akan si dia menbuncah kembali. Dia, yang pernah memberikan mushaf kesayangannya.

About my Profil


Haiii guyss....perkenalkan namaku Tyas Rachmawati .. aku duduk di kelas XII tepatnya di kelas 12 ipa 4. Aku sekolah di SMA 1 Geger,,yang katanya sich favorit di kabupaten.sekolahku sangat nyaman sekali,sejuk,dan banyak sekali tempat yang nyaman untuk santai".. okeyy guyss........ lanjut ke hoby yaaa!!!!!!! Aku seorang cwe yang mempunyai hobi traveling dan selalu mencoba hal2 yang buatku menantang.. Aku mempunyai cita" untuk menjadi wanita karir yang sukses,,yang bisa bahagiakan kedua orang tuaku..aku ingin sekali melanjutj\kan kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri. sebenarnya aku ingin sekali kuliah di bidang bisnis,,tapi karena keinginan ibuku yang ingin sekali saya kuliahkan saya di bidang kesehatan,ya saya sebagai anak yang berbakti saya menurut sekali dengan apa kata ibuku..
Aku cwe yang mempunyai sifat kaku,dan selalu berambisi..tapi aku sekarang sadar bahwa ambisikulah yang membuat diriku hancur skarang.. Tapi aku tak menyerah,meskipun sekarang aku masih di bawah,tapi aku yakin pada diriku sendiri bahwa aku mampu dan bisa meraih apa yang aku inginkan.. InsyAlloh jika Alloh mengizinkan,aku ingin sekali melanjutkan kuliah hingga S2,,dan aku ingin sekali melanjutkan study ku S2 di luar negeri tepatnya di negara Jerman. Itulah harapan besarku hingga saat ini..aku yakin aku pasti bisa..
Au sadar,aku bukanlah seorang cwe yang pandai,aku cwe yang biasa" saja. Dan aku juga sadar masih banyak orang yang lebih segalanya dari aku. Tapi jika kita sudah berusaha maksimal,berdo'a,dan bertawakal insyAlloh jika Alloh mengizinkan kita pasti bisa

Atas Nama Ta'aruf

Saudariku….sahabatku…
ukhty muslimah….
Sungguh pun taaruf bukanlah sebuah permainan….bukan sekedar coba-coba…bukan
sekedar perkiraan…
“hmm..siapa tahu cocok…”
“hmm…siapa tahu jodoh…”
“siapa tahu…”siapa tahu…’
atau bahkan…
” Hmm….lumayanlah…buat hepi-hepian…???????”
Astaghfirullah….
Sungguh…Taaruf itu bukanlah sebuah keisengan seperti itu….!!!!
Bagaimana mungkin SATU-SATUNYA JALAN YANG DIHALALKAN OLEH ALLAH…OLEH ISLAM.. adalah sebuah permainan iseng…permainan coba-coba…sebuah kesenangan terselubung…??????
Bagaimana mungkin suatu upaya untuk menghindari PACARAN… justru tanpa disadari masuk dalam PACARAN tersebut…
Bagaimana mungkin sebuah upaya untuk membuahkan suatu yang suci…suatu ikatan yang mahal harganya…sebuah perjanjian agung yakni PERNIKAHAN adalah sebuah lelucon yang bisa dilakukan dengan siapa saja…siapa saja yang mau…siapa saja yang ada…atau sebuah iseng-iseng berhadiah…??????????????
Dengan perkataan…
“coba ah…sama dia…siapa tahu…hehehe..???????????”
TAARUF BUKAN HAL-HAL REMEH TEMEH SEPERTI ITU….!!!!!!!
TAARUF ITU SUNGGUH SUCI…!!!
Sungguh bukan hak saya untuk berkata demikian sebenarnya…
Saya bukan siapa-siapa…bahkan saya adalah orang yang sangat sangat awam dengan masalah ini….
Tapi…sungguh miris hati saya ketika melihat realita…taaruf seakan jadi sebuah solusi atau jalan lain karena tidak boleh pacaran…!!!
Akhibatnya…??? taaruf tiada bedanya dengan pacaran…???
Lalu…??? taaruf adalah pacaran hanya dibungkus dengan “selimut Islami…”????????
Jika pacaran yang dibicarakan adalah…(hmm..mungkin ..^^)
“sayang…ketemuan yuk…”
Taaruf…
“ukhty…sholat tahajud dulu…??????????”
Jika pacaran mengungkapkan perasaan dengan
“sayang…aku cinta kamu…”
Taaruf …??
“ukhty…sungguh hati ini mencintaimu karena Allah…????”
Sms-sms penuh perhatian…tiap hari…tiap jam…
Telepon-telepon mengobrol kehidupan sehari-hari…
Chatting..???
YANG DIBICARAKAN…??????? hmm.. tidak jauh beda…!!!
Kiranya semuanya telah tahu… Bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi seorang laki-laki…
Namun…saya wanita…dan ukhty pun wanita…
Tapi kita juga tau…bahwa perhatian laki-laki…kasih sayangnya…sikap melindunginya…kesetiaannya adalah cobaan yang tidak kalah hebatnya bagi seorang wanita…
Mungkin kami para akhwat pada awalnya akan berkata…
“iih…iseng banget sih…”
“nyebelin…”
“ganjen…”
“TP TP…”
“ngapain sih ngajak-ngajak taarufan nggak jelas..”
TAPI….kita semua juga tahu….
Cinta itu tumbuh karena terbiasa…
terbiasa dekat…
terbiasa ada…
terbiasa bersama…
terbiasa berantem..hhe..^^
terbiasa saling menyapa…
terbiasa diberi perhatian…
terbiasa saling mengobrol…hmm…
Cinta itu teramat bening…
saat ini tiada apapun…namun perlahan…tanpa kita sadari…dia sudah menjalar ke seluruh bagian jiwa kita,,,menguasai kita…
Awalnya mungkin kita akan merasa sebal dengan kehadirannya…
Terganggu oleh sms-sms isengnya….
Terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan anehnya….
Namun…tanpa kita sadari…
saat ia tiada…
saat sms tak kunjung tiba…
saat telepon tak berdering lama….????
akan ada perasaan kehilangan….
setiap saat melihat ke HP…menunggu deringnya…
setiap saat melongok ke komputer…menunggu onlinenya…..
Dan itukah…??? itukah saudariku….??? yang dinamakan dengan…“MENCINTAI KARENA ALLAH…???” itukah…????
itukah….?????????
ya akhi…para ikhwan….
sungguh hati wanita ini lemah….
hati wanita itu mudah terjangkiti virus….
dan bagaimana jika kita telah jatuh cinta…
bagaimana ternyata hati kita sudah saling merindu…menginginkan adanya kebersamaan…
merindukan adanya kasih yang tanpa akhir… sementara….KITA BELUM HALAL….!!!!!!
DAN MUNGKIN KITA TIDAK AKAN PERNAH JADI HALAL….!!!!!!
sanggupkah engkau pertanggungjawabkan sms-sms mesramu…???
sangggupkah engkau pertanggungjawabkan telepon mesramu…???
sanggupkah engkau pertanggungjawabkan tangis kami karena mulai merindukanmu…???
mulai berharap padamu…???
Tolong, kami hanya ingin menjaga diri . Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.
Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik.
Ya akhi….ikhwan…calon pemimpin kami di masa depan….
Jika engkau benar-benar serius…mengapa engkau hanya bersembunyi dibalik internetmu…???
Bersembunyi dibalik HPmu…???
Bersembunyi dalam kata-katamu…????????
kita sudah lelah dengan semua itu…
sungguh pun kita tidak mengharapkan seorang laki-laki BERMENTAL TEMPE…
yang hanya berani di dunia maya… yang hanya berani di dunia sms…
dan yang lari dari tanggungjawab setelah merasa tidak cocok….
Jika engkau memang sungguh serius…
DATANGLAH PADA ORANGTUA KAMI…!!!
JAWAB PERTANYAAN KAMI DENGAN LANTANG…!! DIHADAPAN KAMI…!!!!
JAWAB PERTANYAAN KAMI SECARA LANGSUNG….!!!!
kami wanita ingin pemimpin yang berani….
kami wanita yang ingin menjaga diri…
kami wanita yang tidak ingin diberi harapan palsu…janji gombal….
kami wanita yang ingin laki-laki yang halal…..
DENGARLAH AKHI…KAMI WANITA YANG BERBEDA…!!!!!!
PERNIKAHAN ADALAH KESUCIAN….
DAN JALAN MENUJU PERNIKAHAN TENTUNYA HARUS SESUCI PERNIKAHAN ITU PULA…!!!
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup.
Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.
Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang satu.
Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk begitu.
Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku.
Aku pasti berendam air mata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya.
Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa.
Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga….
ATAS NAMA TAARUF…???
MUNGKIN SALAH SEORANG LAKI-LAKI AKAN BERTANYA…”
mengapa wanita begitu selektif memilih orang yang akan taaruf..”
maka…
wanita akan menjawab..
suami kami nanti kelak akan menjadi pemimpin kami…
akan kami layani kebutuhannya….
akan kami tunggu kehadirannya…
akan kami berikan jiwa kami…raga kami….
bagaimana mungkin kami lalai dalam memilih calon suami…meski hanya dalam rangka taaruf…??
suami kami nanti akan menjadi pembimbing agama kami…penjaga kami…pelindung kami…
bagaimana mungkin kami akan gegabah dalam menentukan pilihan…meski hanya sebatas tukaran biodata..??
mentaati suami kami adalah salah satu jalan kami ke surga…
ketaatan pada suami adalah lambang kesholihan kami….
bagaimana mungkin kami akan cepat memutuskan siapa pilihan kami meski hanya sebatas kata…”baik saya setuju…taarufan…”
ya akhi….saudaraku…para ikhwan….
JANGAN TAWARKAN KEISENGAN ATAS NAMA TAARUF PADA KAMI…!!!!!
KETAHUILAH…KAMI ADALAH WANITA YANG BERBEDA…!!!!!

Hukum Pacaran Menurut Islam

Hukum Pacaran Menurut Islam

Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji…” (QS. Al-Isra : 32).
Istilah pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda sekarang ini tidak ada dalam Islam. Yang ada dalam Islam ada yang disebut “Khitbah” atau masa tunangan. Masa tunangan ini adalah masa perkenalan, sehingga kalau misalnya setelah khitbah putus, tidak akan mempunyai dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa pertunangan keduanya boleh bertemu dan berbincang-bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga meskipun tidak terlalu dekat duduknya dengan mereka.
Kalau dilihat dari hukum Islam, pacaran yang dilakukan oleh anak-anak sekarang adalah haram. Mengapa haram?
Karena pacaran itu akan membawa kepada perzinahan dimana zina adalah termasuk dosa besar, dan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah. Oleh karena itu ayatnya berbunyi sebagaimana yang dikutip di awal tulisan ini. Ayat tersebut tidak mengatakan jangan berzina, tetapi jangan mendekati zina, mengapa demikian ? Karena biasanya orang yang berzina itu tidak langsung, tetapi melalui tahapan-tahapan seperti : saling memandang, berkenalan, bercumbu kemudian baru berbuat zina yang terkutuk itu.
PENCEGAHAN
Dalam hukum Islam umumnya, manakala sesuatu itu diharamkan, maka segala sesuatu yang berhubungan dengan yang diharamkan itu diharamkan juga. Misalnya minum arak, bukan hanya minumnya yang diharamkan, tapi juga yang memproduksinya, yang menjualnya, yang membelinya, yang duduk bersama orang yang minum tersebut juga diharamkan.
Demikian juga halnya dengan masalah zina. Oleh karena itu maka syariat Islam memberikan tuntunan pencegahan dari perbuatan zina, karena Allah Maha Tahu tentang kelemahan manusia.
Berikut ini adalah pencegahan agar kita tidak terjerumus ke dalam perzinahan :
  1. Dilarang laki dan perempuan yang bukan mahram untuk berdua-duaan. Nabi Saw bersabda : “Apabila laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, maka yang ketiga adalah setan.” Setan juga pernah mengatakan kepada Nabi Musa AS bahwa apabila laki dan perempuan berdua-duaan maka aku akan menjadi utusan keduanya untuk menggoda mereka. Ini termasuk juga kakak ipar atau adik perempuan ipar.
  2. Harus menjaga mata atau pandangan, sebab mata itu kuncinya hati. Dan pandangan itu pengutus fitnah yang sering membawa kepada perbuatan zina. Oleh karena itu Allah berfirman : “Katakanlah kepada laki-laki mukmin hendaklah mereka memalingkan pandangan mereka (dari yang haram) dan menjaga kehormatan mereka dan katakanlah kepada kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka (An-Nur : 30-31).
  3. Diwajibkan kepada kaum wanita untuk menjaga aurat mereka, dan dilarang mereka untuk memakai pakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya. Dalam hadits dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah dengan berpakaian yang mempertontonkan bentuk tubuhnya, memakai minyak wangi baunya semerbak, memakai make up dan sebagainya, setiap langkahnya dikutuk oleh para malaikat, dan setiap laki-laki yang memandangnya sama dengan berzina dengannya. Di hari kiamat nanti perempuan seperti itu tidak akan mencium baunya surga (apalagi masuk surga).
  4. Dengan ancaman bagi yang berpacaran atau berbuat zina. Misalnya Nabi bersabda : “lebih baik memegang besi yang panas daripada memegang atau meraba perempuan yang bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya). Dalam hadits yang lain : “Barangsiapa yang minum (minuman keras) atau berzina, maka Allah akan melepas imannya dalam hatinya, seperti seseorang melepaskan peci dari kepalanya (artinya kalau yang sedang berzina itu meninggal ketika berzina, ia tidak sempat bertobat lagi, maka dia meninggal sebagai orang kafir yang akan kekal di neraka).
Oleh karena itu Syekh Sharwi menggambarkan : seandainya ada seorang wanita cantik yang sudah hampir telanjang di sebuah kamar, kemudian ditawarkan kepada seorang pemuda … “Maukah kamu saya kasihkan perempuan itu untuk kamu semalam suntuk, tapi besok pagi saya akan masukan kamu ke kamar yang sebelahnya, yang penuh dengan api, apakah mungkin anak muda itu akan mau untuk menikmati tubuh wanita semalam suntuk kemudian digodok keesokan harinya dalam api?
Nah ketika kita tergoda untuk berbuat zina atau minum, coba bayangkan kalau kita meninggal ketika itu, bagaimana nasib kita? Tiada dosa yang lebih besar setelah syirik kepada Allah daripada meneteskan air mani dalam suatu tempat (kehormatan) yang tidak halal baginya. Neraka Jahannam mempunyai “Tujuh pintu gerbang” (QS. Al-Hijr : 44), dan pintu gerbang yang paling panas, dahsyat, seram, keji, dan bau adalah diperuntukan bagi orang-orang yang suka berzina setelah dia tahu bahwa zina itu haram.
Sebagaimana kita yakini sebagai seorang muslim bahwa segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah, mesti mempunyai dampak yang negatif di masyarakat. Kita lihat saja di Amerika Serikat, bagaimana akibat karena adanya apa yang disebut dengan free sex, timbul berbagai penyakit. Banyak anak-anak yang terlantar, anak yang tidak mengenal ayahnya, sehingga timbul komplikasi jiwa dan sebagainya. Oleh karena itu, jalan keluar bagi para pemuda yang tidak kuat menahannya adalah :
  1. Menikah, supaya bisa menjaga mata dan kehormatan.
  2. Kalau belum siap menikah, banyaklah berpuasa dan berolahraga
  3. Jauhkan mata dan telinga dari segala sesuatu yang akan membangkitkan syahwat
  4. Dekatkan diri dengan Allah, dengan banyak membaca Al-Qur’an dan merenungkan artinya. Banyak berzikir, membaca shalawat, shalat berjamaah di Masjid, menghadiri pengajian-pengajian dan berteman dengan orang-orang yang shaleh yang akan selalu mengingatkan kita kepada jalan yang lurus.
  5. Dan ingat bahwa Allah telah menjanjikan kepada para anak muda yang sabar menahan pacaran dan zina yaitu dengan bidadari, yang kalau satu diantaranya menampakkan wajahnya ke alam dunia ini, setiap laki-laki yang memandangnya pasti akan jatuh pingsan karena kecantikannya. Coba anda bayangkan saja siapa menurut anda wanita yang paling cantik di alam dunia ini, maka pastilah bidadari itu entah berapa juta kali lebih cantik dari wanita yang anda bayangkan itu.

Ta'aruf

Ta'aruf (Perkenalan Lebih Baik daripada Pacaran)

Ta'aruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Taaruf bisa juga dilakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah - taaruf dengan mempertemukan yang hendak dijodohkan dengan maksud agar saling mengenal.
Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, taaruf sangat berbeda dengan pacaran. Taaruf secara syar`i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin nikah. Perbedaan hakiki antara pacaran dengan ta’aruf adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Taaruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Proses ta'aruf

Dalam upaya ta’aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilakan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah wali atau keluarganya. Jadi,taaruf bukanlah bermesraan berdua,tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkn sebuah perjalanan panjang brdua. ta'aruf seper hal nya dengan pacaran secara islam.

Tujuan Ta'aruf
 
Ta'aruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting, misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang saksama, bukan cuma sekadar curi-curi pandang atau melihat fotonya. Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung, bukan melalui media foto, lukisan, atau video.
Pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat, jadi tak ada salahnya untuk dilihat.

About this blog

Daftar Blog Saya

Pengikut

About Me

Foto Saya
tyaz_rachma@smager
aku wanita yang biasa" saja,,dan wanita yang insyAlloh akn merubah dirinya menjadi wanita yang lebih baik dunia akhirat.amin
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.